Aspek Pemasaran

U N I V E R S I T A S   G U N A D A R M A
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Nama :  Angger Ridho Abdullah
Npm :  50415780
Kelas :  4IA12
Jurusan  : Teknik Informatika
Dosen :  Siti Saidah, SKom., MMSI.

Universitas Gunadarma
2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari laba yang semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya, yaitu bila perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, serta mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran. Oleh karena itu, menarik konsumen melakukan pembelian, maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset dan analisis pasar, keputusan tentang produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi. Agar produk yang dipasarkan dapat berhasil, maka perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang meliputi manfaat, mutu atau kualitas dan kepuasan antara kebutuhan dengan keinginan. Oleh karena itu perusahaan harus bisa mempengaruhi konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas produknya. Sedangkan alat yang digunakan perusahaan untuk, memperkenalkan produk dan mendorong masyarakat melakukan pembelian adalah promosi.

1.2. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud pasar dan pemasaran?
Spesifikasi produk/jasa?
Segmentasi produk/jasa?
Analisis situasi pasar (sesuai produk/jasa yang ditawarkan) ?
Analisis pesaing (sesuai produk/jasa yang ditawarkan) ?
Strategi promosi ?
Media promosi berbasis TI ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Aspek Pasar dan Pemasaran
Secara konkret pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi yang menyebabkan transaksi dapat dilakukan tanpa mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung, maka muncul pengertian pasar dalam arti luas, yaitu proses interaksi penjual dan pembeli untuk mencapai harga pasar. Menurut ilmu ekonomi, pasar lebih dititikberatkan pada kegiatan jual belinya bukan tempatnya.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

Contoh pasar dalam arti yang sangat luas yaitu pasar saham, pasar uang, penjualan via internet dan surat kabar yang dilanjutkan dengan interaksi melalui telepon.
Pada pasar, ada perusahaan yang menjadi pemain tunggal dan ada pula yang terdiri dari beberapa perudahaan produksi barang dan jasa. Ketika perusahaan bermain di dalam pasar, kemungkinan untuk memepengaruhi dan membentuk harga pasar dapat dilakukan oleh perusahaan yang menguasai (memonopoli). Hal tersebut terkait dengan keanekaragaman jenis barang, kebebasan perusahaan keluar masuk pasar, dan jumlah perusahaan  yang menjual produknya di pasar.
Syarat-syarat terbentuknya pasar :
Terdapat penjual dan pembeli.
Adanya barang atau jasa yang diperjual belikan.
Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli atau tawar menawar antara pembeli dan penjual.

Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Definisi lain  menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut. 
Kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan memindahkan barang /jasa  dari tangan produsen ke tangan konsumen saja dengan sistem penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran. Apabila pemasar melakukan pekerjaan dengan baik untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan menetapkan harga yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang tersebut.
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Konsep-konsep inti pemasaran tersebut dapat ditunjukkan dalam gambar berikut ini :

2.2. Spesifikasi Produk/Jasa
Pengertian Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar diperhatikan, diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan. Produk merupakan keluaran (output) dari suatu  proses produksi yang berupa barang dan atau jasa. Spesifikasi Produk adalah berupa rincian-rincian atau uraian-uraian keterangan dari sebuah barang/jasa.

Spesifikasi Produk Barang adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk  bungkus, warna, nama perusahaan dan pengecer,  jasa perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh  pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Barang konsumsi dibagi menjadi :
a. Penggolongan berdasarkan kecepatan konsumsi (rate of consumption) dan kekonkritannya (tangibility).
1. Barang tahan lama, yaitu : barang kongkrit yang dapat dipergunakan berulang-ulang misalnya televisi, sepatu, mobil, dsb.
2. Barang tidak tahan lama, yaitu : barang kongkrit yang hanya dapat digunakan satu atau beberapa kali, misalnya daging, sabun, ikan, beras, dsb.
3. Jasa, yaitu : kegiatan manfaat atau kepuasan yang dijual, misalnya : pangkas rambut, dokter, dsb.
b. Berdasarkan kebiasaan membeli, konsumen yang mengorbankan sebagian waktu dan tenaga seminim mungkin, misalnya : kebutuhan dapur dsb.
c. Barang shopping, yaitu : barang-barang yang dibeli setelah terlebih dahulu membandingkan kecocokan, kualitas, harga dan modal antara barang-barang sejenis, misalnya pakain jadi, sepatu, perabot rumah tangga, dsb.
d. Barang speciality, yaitu barang-barang yang mempunyai karakteristik yang unik, untuk kelompok pembeli tertentu yang bersedia melakukan usaha-usaha istimewa untuk mendapatkannya, misalnya : benda-benda kolektor, antik, dsb.


Produk Barang Yang Dikemas :
1. Barang Supermarket
a. Departemen Food : semua makanan, khususnya snack
b. Departemen Household : perlengkapan rumah tangga
c. Departemen Non Food : barang-barang selain makanan
d. Departemen Toys : sarana/barang khusus untuk anak-anak
e. Stationary : semua peralatan tulis dan kantor seperti pensil, penghapus, penggaris, perlengkapan komputer, dan perlengkapan tik.

2. Departemen Fashion
Produk fashion : sebuah produk yang mempunyai ciri-ciri khusus yang tepat dan mewakili style yang sedang tren dalam suatu kurun waktu tertentu. Produk fashion: Pakaian Wanita dan Pakaian Pria.

3. Departemen Fresh
Bagian dari supermarket yang menyediakan produk berupa bahan makanan yang masih segar ataupun yang sudah diolah dan memerlukan kondisi khusus, serta memiliki kadarluasa yang relatif singkat.
Misalnya: sayuran (vegetable) , buah (fresh fruit) , daging (fresh meat) , produk susu, dan produk yang berasal dari susu (dairy milk), dan produk yang dibekukan.

4. Barang Pecah Belah
Barang pecah belah ini adalah barang-barang yang sifatnya kelontongan : kaca cermin, sisir, kamoceng, gelas, piring, dsb.


Spesifikasi produk jasa biasanya dalam bentuk brosur dan pamflet. Komponen Jasa :
1. Core Service : Jasa utama suatu usaha
2. Fasilitating Service : Jasa tambahan
3. Supporting Service : Pelayanan pendukung


2.3. Segmentasi Produk/Jasa
Segmentasi produk/jasa tidak luput dari segmentasi pasar karena pasar dan produk/jasa adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifatheterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:

a. Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
b. Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara efektif.
c. Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
d. Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.

Kebijakan segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteria tertentu. Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang konsumsi. Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan pasarnya atas dasar:
1. Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.
Contoh penerapannya dalam bidang TIK adalah E-Government, misalnya adalah website, tidak semua tingkat pemerintahan memerlukan website resmi hal ini dikarenakan berbagai acuan seperti luas wilayah, kemampuan penduduk dalam mengakses website. Isi dari website itu sendiri pun juga terkadang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, misalnya website untuk Provinsi DKI Jakarta lebih mengarah kepada otomatisasi berbagai administrasi seperti perpanjangan KTP, pembuatan KK dan sebagainya karena penduduknya yang sangat sibuk dan memerlukan akses cepat untuk mengurus administrasi mereka, sementara website provinsi Jawa Barat lebih menekankan ke arah bisnis pariwisatanya dan bisnis kerajinan karena penduduk disana lebih membutuhkan promosi seperti ini.
2. Segmentasi atas dasar Demografis, Segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
Contoh penerapan dalam bidang TIK-nya adalah pembuatan permainan, perusahaan akan membuat permainan dengan melihat bagaimana kondisi pasar, tipe permainan apa yang sedang digemari dan umur berapa saja yang memainkannya. Umur menjadi penting karena adanya badan pengawas yang mengawasi peredaran permainan dan memberi batasan umur untuk permainan tersebut yaitu Entertainment Software Rating Board (ESRB).
3. Segmentasi atas dasar psychografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen kedalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, berbagai ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.
Contoh penerapannya dalam bidang TIK adalah pembuatan teknologi mobile banking, teknologi ini memungkinkan penggunannya mengakses rekeningnya dari telepon genggam, sehingga kegiatan seperti transfer uang, membayar tagihan dapat dilakukan tanpa harus antre ke ATM apalagi ke bank. Teknologi ini tidak akan ditawarkan pada masyarakat awam yang tidak memiliki tabungan apalagi belum mengerti penggunaan telepon genggam.

2.4. Analisis Situasi Pasar
Perancangan, pengumpulan, analisis  dan  pelaporan data  yang sistemastis serta  temuan-temuan yang  relevan  dengan  situasi  pemasaran tertentu  yang  dihadapi perusahaan. Riset mencakup kegiatan sistematis dalam pengumpulan, analisa,  dan interpretasi data yang berkaitan dengan  perusahaan, pelanggan, dan pesaing  suatu perusahaan.

2.5. Analisis Pesaing
a. Going Rate  Pricing (Penetepan harga berdasarkan harga yang  berlaku) perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan  kurang memperhatikan biaya  dan  permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang  sama, lebih tinggi atau lebih rendah dari  pesaing utamanya.
b. Scaled  Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup) perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang  kaku atas biaya  atau permintaan perusahaan.

2.6. Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang  terakhir. Dalam  kegiatan ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk  atau jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak  langsung. Paling   tidak  ada  empat  macam   sarana   promosi   yang  digunakan oleh  setiap perusahaan dalam mempromosikan baik produk  maupun jasanya.  Keempat macam  sarana promosi itu adalah :
a. Periklanan (advertising)
b. Promosi  penjualan (sales  promotion)
c. Publisitas (publicity)
d. Penjualan pribadi  (personal selling)

2.7. Media Promosi Berbasis TI
1. Social media
Menurut wikipedia Social Media adalah information content created by people using highly accessible and scalable publishing technologies. Sedangkan pengertian social media marketing menurut rasyid (2009) adalah salah satu bentuk marketing dengan menggunakan konsep Social Media. Memasarkan (marketing) sesuatu (product, brand, issue, etc) menggunakan tools-tools social media dengan memanfaatkan „masyarakat yang turut berpartisipasi di social media‟ dalam campaignya.Pengaruh besar social media terhadap keputusan pembelian ini dibuktikan oleh sebuah  studi yang dilakukan oleh Chadwick Martin Bailey dan iModerate Research Technologies menemukan bahwa 67% konsumen lebih cenderung membeli dari merek yang mereka ikuti pada twitter, dan 51% lebih mungkin membeli dari sebuah merek yang mereka ikuti di Facebook (Facebook.com). Selain itu, mereka 79% lebih mungkin untuk merekomendasikan kepada teman (follower) dalam twitter, dan 60% lebih mungkin untuk melakukan hal yang sama di Facebook. Hal ini menunjukan bahwa social media merupakan media promosi online yang sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
2. Word of mouth online
Word of mouth adalah komunikasi interpersonal antara dua bahkan lebih individu seperti anggota kelompok referensi atau konsumen dan tenaga penjual.semua orang mempunyai pengaruh atas pembelian terus menerus melalui suatu komunikasi.Word of mouth online adalah proses word of mouth menggukan media internet, menurut penelitian yang dilakukan oleh DEI worldwide enam dari sepuluh responden yang diwawancarai menyebutkan bahwa word of mouth online berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Menurut informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jenis media promosi  berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh Al-masri & Gharaibeh (2010) dan Bailey (2009)  menyatakan bahwa media promosi online seperti halnya social media dan word of mouth online  berpengaruh terhadap keputusan pembelian  online. Atas dasar penelitian terdahulu dapat dibuat hipotesis bahwa  jenis media promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian online. H2 : jenis media promosi diduga  berpengaruh terhadap keputusan pembelian di toko online


Sumber :
1. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang 2011
2. Makalah Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik 2017





Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

Aspek Pemasaran