Aku percaya jika jodoh itu diusahakan

Percaya pula jika berserah dan pasrah bukanlah hal yang sama, bahwa berusaha selalu hal yang utama dan berekspektasi terlalu tinggi tanpa usaha sama sekali hasilnya sudah pasti: sakit hati.

Cinta bukan perkara prediksi. Romi tidak selalu berakhir dengan Juli, kemarin ia malah melamar Euis. Bahkan Euis pun iya-iya saja ketika diajak belajar kepemimpinan. Begitu pula dengan Adam yang tidak selalu sehidup semati dengan Hawa. Adam kemarin sudah dikaruniai seorang anak laki-laki bersama Inul, istrinya tercinta.

Segalanya mampu berubah, meski contohku tidak mengambil dua pribadi yang sama.

Tak seharusnya definisi "serasi" orang lain mempengaruhi hubungan yang sedang kamu jalani. Tak seharusnya "sejarah" dan "kamu-terlihat-pantas-dengan-siapa" menjadi batasanmu dalam mencinta.

Bukan tanggungjawabmu untuk terpaksa bersama mereka yang tidak kamu idamkan hanya demi menyenangkan hati semua orang, bukan.

Seharusnya tak ada dalih untuk berhenti mengusahakan;
termasuk
"aku-kan-perempuan-masa-deketin-duluan"
maupun
"laki-laki-wajar-kalau-bosan".

Tidak pernah ada yang terlahir serasi sekali, yang ada hanyalah mereka yang berani untuk saling mengerti dan berkompromi.






Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

Aku percaya jika jodoh itu diusahakan